Saturday, January 10, 2009

Nas dan dalil Hadith berkaitan dengan Jihad Sabilillah


Adapun Hadis-hadis yang menguraikan keutamaan jihad ini lebih banyak untuk dapat diringkaskan; di antara Hadis-hadis itu ialah:

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. di-tanya: "Amalan apakah yang lebih Utama?" Beliau s.a.w. menjawab: "Beriman kepada Allah dan RasulNya." Beliau s.a.w. ditanya lagi: "Kemudian amalan apakah?" Beliau menjawab: "Yaitu jihad fisabilillah." Beliau s.a.w. ditanya lagi: "Kemudian amalan apakah?" Beliau menjawab: "Yaitu haji yang mabrur" (Muttafaq 'alaih)

Dari Ibnu Mas'ud r.a., katanya: "Saya berkata: "Ya Rasulullah, amalan manakah yang lebih dicintai oleh Allah Ta'ala?" Beliau s.a.w. menjawab: "Shalat tepat pada waktunya." Saya ber-tanya lagi: "Kemudian amalan apakah?" Beliau menjawab: "Yaitu berbakti kepada kedua orangtua." Saya bertanya lagi: "Kemudian amalan apakah?" Beliau menjawab: "Yaitu jihad fi-sabilillah." (Muttafaq 'alaih)

Dari Abu Zar r.a., katanya: "Saya berkata: "Ya Rasulullah, amalan apakah yang lebih utama?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yaitu beriman kepada Allah dan berjihad fi-sabilillah." (Muttafaq 'alaih)

Dari Anas r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Niscayalah sekali berangkat untuk berperang fi-sabilillah, di waktu pagi ataupun sore itu adalah lebih baik nilainya daripada dunia dan segala apa yang ada di dalamnya ini - yakni dari hartabenda di dunia dan seisinya ini." (Muttafaq 'alaih)

Dari Salman r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bertahan - yakni tetap berdiam dalam barisannya bagi tentera -selama sehari semalam - fi-sabilillah - adalah lebih baik daripada berpuasa sebulan serta beramal ibadat di situ, jikalau ia meninggal dunia, maka diberi pahalalah amalnya yang sudah ia kerjakan, juga "diberikan pula rezekinya - yakni dalam syurga sebagaimana orang yang mati syahid - dan aman dari hal-hal yang menyebabkan fitnah -dalam kubur." (Riwayat Muslim)

Dari Fadhalah bin 'Ubaid r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Setiap mayit itu dihabiskan atas amalnya - sebagai yang sudah ada saja, melainkan orang yang bertahan dalam peperangan fisabilillah, karena sesungguhnya orang ini, amalannya itu tetap berkembang sampai hari kiamat dan ia diamankan dari fitnah kubur." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

Dari Abu Hurairah r.a., pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:"Allah memberikan jaminan kepada orang yang keluar untuk berjihad fi-sabilillah, sedang tidak ada yang menyebabkan ia keluar itu kecuali untuk berjihad dalam agamaKu - agama Allah, beriman kepadaKu, mempercayai Rasul-rasuIKu, maka Allah menjamin orang tersebut bahwa Aku - Allah - akan memasukkannya dalam syurga, atau akan Aku kembalikan orang itu ke rumahnya yang ia keluar daripadanya itu dengan memperoleh pahala atau ghanimah - harta rampasan.
Demi Zat yang jiwa Muhammad ada di dalam genggaman kekuasaanNya, tiada suatu lukapun yang dikenakan lukanya itu ketika berjihad fi-sabililiah, melainkan akan datanglah pada hari kiamat sebagaimana keadaannya di waktu dilukainya dulu, warna-nya adalah seperti warna darah, sedangkan baunya adalah seperti bau minyak kasturi.
Demi Zat yang jiwa Muhammad ada di dalam genggaman kekuasaanNya, andaikata tidak menyebabkan rasa berat bagi kaum Muslimin, niscayalah saya tidak akan duduk di belakang sesuatu pasukan yang berangkat berperang fi-sabilillah untuk selama-lama-hya-yakni beliau s.a.w. akan terus mengikuti peperangan dan tidak suka ditinggalkan, andaikata hal itu tidak menjadikan rasa berat bagi ummat Islam, tetapi saya tidak memperoleh kelonggaran, lalu saya dapat membawa - yakni memimpin - mereka dan merekapun tidak memperoleh kesempatan dan dirasakan berat atas mereka kalau mereka tertinggal daripadaku.
Demi Zat yang jiwa Muhammad ada di dalam genggaman kekuasaanNya, niscayalah saya senang sekali kalau saya berperang fi-sabilillah, lalu saya dibunuh, kemudian saya berperang lagi terus dibunuh lagi, selanjutnya berperang lagi terus dibunuh lagi." Diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Bukhari meriwayatkan sebahagian daripadanya.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada seorangpun yang terluka, yaitu yang dilukai ketika melakukan peperangan fi-sabilillah, melainkan ia akan datang pada hari kiamat, sedang lukanya itu masih berdarah. Warnanya adalah warna darah dan baunya adalah bau minyak kasturi." (Muttafaq 'alaih)

Dari Mu'az r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Barangsiapa yang berperang ft-sabilillah, yaitu dari golongan orang Islam, sepanjang jarak waktu antara dua perahan susu unta -yakni sekalipun waktunya hanya sebentar sekali, maka wajiblah baginya itu syurga. Juga barangsiapa yang dilukai dengan sesuatu luka ketika mengadakan peperangan fi-sabilillah ataupun terkena kesusahan dengan satu macam kesusahan, maka sesungguhnya apa yang dialaminya itu akan datang sederas apa yang pernah terjadi. Warnanya adalah seperti minyak za'faran sedang baunya adalah seperti bau minyak kasturi." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki dari sahabat-sahabatnya Rasulullah s.a.w. berjalan melalui suatu tempat di pegunungan yang di situ terdapatlah sebuah mata air kecil dari air tawar, lalu merasa heran dengan itu - yakni ia ingin sekali menempatinya. la berkata: "Andaikata saya memencilkan diri di sini dari orang banyak, kemudian saya berdiam di sini - tentulah lebih senang. Tetapi samasekali saya tidak akan melakukan kehendakku ini sehingga saya akan meminta izin dulu kepada Rasulullah s.a.w. Hal itu disebutkan kepada Rasulullah s.a.w., lalu beliau s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau lakukan itu, sebab sesungguhnya berdirinya salah seorang di antara engkau semua untuk melakukan perang fi-sabilillah itu adalah lebih utama daripada shalatnya dalam rumahnya sendiri selama tujuh puluh hari. Tidakkah engkau semua ingin kalau Allah memberikan pengampunan padamu semua serta memasukkan engkau semua dalam syurga? Untuk memperoleh itu, berperanglah engkau semua fi-sabilillah. Barangsiapa yang berperang fi-sabilillah daiam jarak waktu antara dua kali perahan susu unta - yakni sekalipun dalam waktu yang amat sebentar, wajiblah baginya itu syurga."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.Alfuwaq ialah jarak waktu antara dua kali perahan susu.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ditanyakan kepada Rasulullah s.a.w.: "Ya Rasulullah, apakah amalan yang menyamai jihad fi-sabilillah?" Beliau s.a.w. menjawab: "Tidak akan kuat engkau semua melakukannya." Mereka - yakni para sahabat -mengulangi pertanyaannya tadi sampai dua atau tiga kali. Semuanya itu oleh beliau s.a.w. hanya dijawab: "Engkau semua tidak akan kuat melakukannya." Selanjutnya beliau s.a.w. bersabda:"Perumpamaan orang yang berjihad fi-sabilillah itu ialah seperti orang yang berpuasa, yang bersungguh-sungguh ibadatnya, yang taat dalam melaksanakan ayat-ayat Allah, tidak lalai sedikitpun dari shalat dan puasanya, sehingga orang yang berjihad itu kembali." (Muttafaq 'alaih) Dan ini adalah lafaznya Imam Muslim.
Dalam riwayat Imam Bukhari disebutkan: Ada seorang lelaki berkata: "Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepada saya akan sesuatu amalan yang pahalanya menyamai jihad!" Beliau s.a.w. bersabda: "Saya tidak menemukannya." Kemudian beliau s.a.w. bersabda: "Adakah engkau kuat kalau sekiranya orang yang berjihad itu keluar lalu engkau masuk dalam masjidmu, kemudian engkau terus mendirikan ibadat dan tidak lalai sedikitpun, juga dengan berpuasa dan tidak pernah berbuka?" Orang itu lalu berkata: "Siapakah yang kuat melakukan seperti itu."

Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Rasulullah s.a.w., sabda-nya:"Setengah daripada sebaik-baik keadaan kehidupan para manusia ialah seseorang yang memegang kendali kudanya untuk melakukan peperangan fi-sabilillah, ia terbang di atas punggungnya. Setiap kali ia mendengar suara gemuruh atau suara dahsyatdi medan peperangan itu, ia segera terbang ke sana untuk mencari supaya terbunuh atau kematian yang disangkanya bahwa di tempat suara gemuruh itulah tempatnya. Atau seseorang yang memelihara kambing di puncak gunung dari beberapa puncak gunung yang ada, ataupun di suatu lembah dari beberapa lembah ini. la mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta menyembah Tuhannya sehingga ia didatangi oleh keyakinan - yakni kematian. Tidak ada dari para manusia itu kecuali dalam kebaikan." (Riwayat Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w, bersabda: "Sesungguhnya dalam syurga itu ada seratus derajat yang disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang berjihad fi-sabilillah, Jarak antara kedua derajat itu adalah sebagaimana jarak antara langit dan bumi." (Riwayat Bukhari)

Dari Abu Bakar bin Abu Musa al-Asy'ari r.a., katanya: "Saya mendengar ayah saya r.a., di waktu ia sedang berada di hadapan musuh, ia berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya pintu-pintu syurga itu ada di bawah naungan pedang-pedang." Lalu ada seorang lelaki yang kurang teratur keadaan pakaiannya, lalu berkata: "Hai Abu Musa, adakah anda mendengar sendiri Rasulullah s.a.w. bersabda sedemikian itu?" la menjawab: "Ya." Orang itu ialu kembali ke tempat kawan-kawannya lalu berkata: "Saya mengucapkan salam sejahtera kepadamu semua." Kemudian ia mematahkan rangka pedangnya lalu melemparkannya, selanjut-nya berjalanlah ia dengan membawa pedangnya ke tempat musuh, terus memukul dengan pedangnya tadi sehingga ia terbunuh." (Riwayat Muslim)

Dari Abu 'Abs yaitu Abdur Rahman bin Jabr r.a., katanya: 'Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidaklah kedua kaki seseorang hamba itu berdebu karena melakukan peperangan fi-sabilillah, lalu akan disentuh oleh api neraka." (Riwayat Bukhari)

Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada dua macam mata yang tidak akan disentuh oleh neraka, yaitu mata yang menangis karena ketakutan kepada Allah dan mata yang pada malam hari menjaga - musuh datang - dalam melakukan peperangan fi-sabilillah." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.

Dari Zaid bin Khalid r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang memberikan persiapan - seperti kendaraan, bekal, senjata dan Iain-Iain - kepada seseorang yang melakukan peperangan fi-sabilillah, maka orang itu dianggap ikut berperang. ]uga barangsiapa yang berlaku sebagai pengganti kepada seseorang yang berperang fi sabilillah - dalam keluarganya - seperti membantu kehidupan keluarga yang ditinggalkan itu - dengan memberikan kebaikan - nafkah dan segala macam kebutuhan keluarga itu, maka orang yang sedemikian juga dianggap ikut berperang." (Muttafaq 'alaih)

Dari Jabir r.a., katanya: "Ada seorang lelaki berkata: "Di manakah tempatku, ya Rasulullah, jikalau saya terbunuh - dalam melakukan peperangan fi-sabilillah?" Beliau s.a.w. menjawab: "Dalam syurga." Orang itu lalu melemparkan beberapa buah kurma yang ada di tangannya kemudian berperang sehingga ia terbunuh." (Riwayat-Muslim)

Dari Sahl bin Hunaif r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang memohonkan kepada Allah akan kesyahidan - yakni supaya mati syahid - dengan hati yang sebenar-benarnya, maka Allah akan menyampaikan orang itu ke tempat kediaman para syuhada - yakni pahalanya disamakan dengan mereka, sekalipun ia mati di atas tempat tidurnya." (Riwayat Muslim)

Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang mencari kesyahidan - yakni supaya mati syahid - dengan hati yang sebenar-benarnya, maka ia akan diberi kesyahidan itu - yakni memperoleh pahala seperti orang yang mati syahid, sekalipun kesyahidan itu tidak mengenainya - yakni sekalipun tidak benar-benar mati dalam pertempuran fisabilillah." (Riwayat Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang yang mati syahid itu tidak mendapatkan kesakitan karena terkena pembunuhan, melainkan hanyalah sebagaimana seseorang di antara engkau semua mendapatkan kesakitan karena terkena gigitan - semut dan sebagainya." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau semua mengharap-harapkan bertemu musuh, tetapi apabila engkau semua menemui mereka, maka bersabarlah." (Muttafaq 'alaih)

Dari Abu Hurairah r.a. dan dari Jabir radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Perang itu tipuan," yakni dalam peperangan wajiblah menggunakan tipudaya untuk dapat memperoleh kemenangan. (Muttafaq 'alaih)
'
~dipetik daripada Radhiatus Solihin (karangan Imam Nawawi)~

No comments: