Thursday, February 20, 2014

Kuburan-kuburan Yang Diziarahi


 
Kuburan-kuburan yang banyak kita saksikan di negara-negara Islam; seperti Syam, Iraq, Mesir, dan negara Islam lainnya, sungguh tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Berbagai kuburan itu dibangun sedemikian rupa, dengan biaya yang tidak sedikit. Padahal Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melarang mendirikan bangunan di atas kuburan. Dalam hadits shahih disebutkan:

"Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melarang mengapur kuburan, duduk dan mendiri-kan bangunan di atasnya." (HR. Muslim) 

Sedang dalam riwayat yang shahih oleh At-Tirmidzi disebutkan pula larangan untuk menuliskan sesuatu di atas kuburan. Termasuk di dalamnya menuliskan ayat-ayat Al-Qur'an, syair dan sebagainya. 

Berikut ini, hal-hal penting yang berkaitan dengan kuburan:
 
1.     Kebanyakan kuburan-kuburan yang diziarahi itu adalah tidak benar.

Al-Husain bin Ali  misalnya, beliau mati syahid di Iraq dan tidak dibawa ke Mesir. Karena itu, kuburan Al-Husain bin Ali di Mesir adalah tidak benar. Bukti yang paling kuat atas kebohongan tersebut adalah bahwa kuburan Al-Husain adapula di Iraq dan di Syam. Bukti yang lain yaitu bahwa para sahabat tidak menguburkan mayit dalam masjid. Hal itu sebagai pengamalan dari sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam,

"Allah melaknat orang-orang Yahudi, mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid-masjid." (Muttafaq alaih)

Hikmah dari pelanggaran tersebut adalah agar masjid-masjid terbebas dari syirik. Allah berfirman:
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah." (Al-Jin: 18)

Menurut riwayat yang terpercaya dan benar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam adalah dikubur di rumah beliau, tidak di dalam Masjid Nabawi. Tetapi kemudian orang-orang dari Bani Umayyah memperluas masjid tersebut, dan memasukkan kuburan Nabi ke dalam masjid. Alangkah baiknya, hal itu tidak mereka lakukan.

Sekarang ini, kuburan Al-Husain berada di dalam masjid. Sebagian orang berthawaf di sekitarnya. Meminta hajat dan kebutuhan mereka kepadanya, sesuatu hal yang sesungguhnya tidak boleh diminta kecuali kepada Allah. Seperti memohon kesembuhan dari sakit, menghilangkan kesusahan dan sebagainya. Sebab agama menyuruh kita agar meminta hal-hal tersebut kepada Allah semata, serta agar kita tidak berthawaf kecuali di sekitar Ka'bah.

Allah berfirman:
"Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah)."
(Al-Hajj: 29)
 
2.     Kuburan Sayyidah Zainab binti Ali di Mesir dan di Damaskus adalah tidak benar.

Sebab beliau tidak meninggal di Mesir, juga tidak di Syam. Sebagai bukti kebohongan itu adalah terdapatnya kuburan satu orang (Sayyidah Zainab) di kedua negara tersebut.
 
3.     Islam mengingkari dan melarang pembangunan kubah di atas kuburan, bahkan hingga kubah di atas masjid yang di dalamnya terdapat kuburan. Seperti kuburan Al-Husain di Iraq, Abdul Qadir Jaelani di Baghdad, Imam Syafi'i di Mesir dan lainnya. Sebab pelarangan membangun kubah di atas kuburan adalah bersifat umum, sebagaimana kita baca dalam hadits terdahulu.

Seorang syaikh yang dapat dipercaya memberitahu penulis, suatu kali ia melihat seseorang shalat ke kuburan Syaikh Jaelani, dan ia tidak menghadap kiblat. Syaikh itu lalu memberinya nasihat, tetapi orang tersebut menolak, sambil berkata, "Kamu orang wahabi !". Seakan-akan orang itu belum mendengar sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam:

"Janganlah kalian duduk di atas kuburan dan jangan pula shalat kepadanya."
(HR. Muslim)
 
4.     Sebagian besar kuburan yang ada di Mesir adalah dibangun oleh Daulah Fathimiyah.
Dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir menyebutkan, bahwa mereka adalah orang-orang kafir, fasik, fajir (tukang maksiat), mulhid (kafir), zindiq (atheis), mu'aththil (mengingkari sifat-sifat Tuhan), orang-orang yang menolak Islam dan meyakini aliran Majusi.

Orang-orang kafir tersebut merasa heran jika menyaksikan masjid-masjid penuh dengan orang yang melakukan shalat. Mereka sendiri tidak shalat, tidak haji dan selalu merasa dengki kepada umat Islam.

Oleh karena itu, mereka berfikir untuk memalingkan manusia dari masjid, maka mereka membuat kubah-kubah dan kuburan-kuburan dusta. Mereka mendakwakan bahwa di dalamnya terdapat Al-Husain bin Ali dan Zainab binti Ali. Kemudian mereka menyeleng-garakan berbagai pesta dan peringatan untuk menarik perhatian orang kepadanya. Mereka menamakan dirinya Fathimiyyin. Padahal ia hanya sebagai kedok belaka, sehingga orang-orang cenderung dan senang kepada mereka.

Dari situ, mulailah umat Islam terperangkap tipu muslihat dari bid'ah yang mereka ada-adakan, sehingga menjerumuskan mereka kepada perbuatan syirik. Bahkan hingga mereka tak segan-segan mengeluarkan harta dalam jumlah yang besar untuk perbuatan syirik tersebut. Padahal di saat yang sama, mereka amat membutuhkan harta tersebut buat membeli senjata untuk mempertahankan agama dan kehormatan mereka.
 
5.   Sesungguhnya umat Islam yang mengeluarkan hartanya untuk membangun kubah-kubah, kuburan, dinding dan monumen di kuburan, semua itu sama sekali tidak bermanfaat untuk si mayit.

Seandainya harta yang dikeluarkan tersebut diberikan kepada orang-orang fakir miskin tentu akan bermanfaat bagi orang yang hidup dan mereka yang telah mati. Apatah lagi Islam mengharamkan umatnya mendirikan bangunan di atas kuburan sebagaimana telah ditegaskan di muka. Rasulullah r bersabda kepada Ali ,

"Janganlah engkau biarkan patung kecuali engkau menghancur-kannya. Dan jangan (kamu melihat) kuburan ditinggikan kecuali engkau meratakannya." (HR. Muslim)
Tetapi, Islam memberi kemurahan untuk meninggikan kuburan kira-kira sejengkal, sehingga diketahui bahwa ia adalah kuburan.
 
6.     Nadzar-nadzar yang ditujukan kepada orang-orang mati adalah termasuk syirik besar. Oleh para khadam (pelayan), nadzar dan sesajen yang diberikan itu diambil secara haram. Bahkan terkadang mereka gunakan untuk berbuat maksiat dan tenggelam dalam perilaku syahwat. Karena itu, orang yang melakukan nadzar dan orang yang menerimanya, bersekutu dalam perbuatan syirik tersebut.

Seandainya harta itu diberikan sebagai sedekah kepada orang-orang fakir, tentu harta tersebut bermanfaat bagi orang-orang yang hidup dan mereka yang telah mati. Dan tentu, apa yang dikehendaki oleh orang yang menyedekahkan harta tersebut, akan terpenuhi berkat dari sedekah yang ia berikan.

Ya Allah, tunjukilah kami kebenaran yang sesungguhnya, lalu berilah kami karunia untuk mengikuti dan mencintainya. Dan tunjukilah kami kebatilan yang sesungguhnya, lalu karuniailah kami untuk menjauhi dan membencinya.

Monday, January 6, 2014

Hadith Maudhu'(Palsu) itulah Dha'if !!






Kebelakangan ini saya melihat satu fenomena menyedihkan tersebar dikalangan awam, ianya merisaukan saya, iaitu fenomena si jahil membela hadith Palsu dengan kejahilannya seterusnya mengelirukan orang awam yang juga jahil. Lebih menyedihkan ialah apabila si jahil itu dinobatkan dengan gelaran ustaz, bahkan muncul pula di kaca TV dan radio, buku-bukunya dicetak dan dijual, kuliah-kuliahnya dirakam dan dijual dalam VCD dan DVD.

Teknik si jahil membela hadith Palsu ini biasanya dia akan berhujah dengan membuktikan seolah-olah status sesuatu hadith itu terdapat perselisihan antara ulama hadith, sesetengah menilainya Palsu dan sesetengah pula menilainya Dha'if sahaja. 

Si jahil ini akan membawa kalam-kalam para ulama yang menyatakan hadith itu sebagai "Tidak Sahih", "Cacat", "Dha'if" atau apa-apa sahaja lafaz lemah bagi hadith asalkan bukan lafaz yang menunjukkan hadith itu palsu seperti "Maudhu'", "Batil", atau "Tiada Asalnya". 

Setelah si jahil membawa kalam-kalam itu, dia pun mula beretorik, katanya: "lihatlah ramai ulama yang menilainya hanya sekadar Dha'if, bukannya Maudhu' (Palsu)!". Tidak cukup sekadar itu, si jahil akan terus beretorik dengan berkata: "hadith ini hanyalah Dha'if bukannya Palsu, ianya masih lagi hadith maka boleh beramal dengannya". 

Melihat kata-kata si jahil ini maka orang awam yang juga jahil kerana tidak mendalami ilmu hadith akan mudah mempercayai dakwaan si jahil itu. Maka berlakulah tindak balas jahil ke atas jahil membentuk jahil kuasa dua, terkadang merebak menjadi jahil kuasa tiga, kuasa empat,  kuasa lima dan seterusnya

Namun hakikat sebenarnya bagi hadith itu tidak wujud sebarang perselisihan pun di kalangan ulama. Hanya di mata si jahil sahaja zahirnya akan kelihatan terdapat perselisihan, namun bagi mereka yang mahir ilmu hadith tidak akan nampak sebarang perselisihan pun yang berlaku. Benarlah kata pepatah Inggeris: " The eyes do not see what the mind does not know " yang bermaksud: "Mata tidak dapat melihat apa yang minda tidak tahu". 

Kenapakah kita katakan sebenarnya tiada sebarang perselisihan? ini kerana hadith Maudhu' (Palsu) itu sebenarnya termasuk dalam ketegori hadith Dha'if (Lemah), iaitu jenis Dha'if yang paling teruk. Dalam ilmu mustolah(istilah) hadith, secara umumnya hadith Dha'if terbahagi kepada 3 jenis iaitu: 

1- Dha'if Khafif (Ringan Lemahnya)

2- Dha'if Syadid (Kuat Lemahnya) 

3- Dan juga Maudhu' (Palsu). 

Kesemua 3 jenis ini terolong dalam ketegori hadith-hadith Dha'if, hanya saja martabatnya berbeza-beza. Hadith Dha'if dari jenis Dha'if Khafif inilah yang dimaksudkan oleh para ulama sebagai Dha'if yang boleh dibuat amal dalam fadhail tertakluk kepada syarat-syarat yang ketat antaranya: 

1- Tidak menyandarkannya kepada Nabi SAW, tidak menyatakan ia adalah sunnah Nabi

2- Tidak menyebar luas amalan itu hingga mengelirukan awam, hingga orang awam menyangka amalan itu adalah sunnah. 

3- Amalan itu mestilah mempunyai asalnya dari nas-nas Sahih lain, sama ada dari nas hadith Sahih, atau nas al-Qur'an, atau amalan Sahabat Nabi. 

Manakala hadith-hadith Dha'if dari jenis Dha'if Syadid dan juga Maudhu' tidak boleh sama sekali dibuat amalan dalam fadhail. Sesetengah ulama hadith apabila menilai sesuatu hadith yang Tidak Sahih, terkadang mereka akan hanya menyebutnya sebagai Dha'if tanpa memperincikan martabat Dha'ifnya. Maka Dha'if yang mereka sebutkan itu boleh tergolong dalam salah satu daripada 3 jenis di atas, ia boleh bermaksud Dha'if Khafif, Dha'if Syadid dan boleh juga boleh bemaksud Maudhu'. 

Oleh itu apabila kita melihat seseorang ulama menilai sesuatu hadith sebagai Dha'if sedangkan ulama lainnya menilainya sebagai Maudhu', apatah lagi apabila dikaji sanadnya terbukti dalam sanadnya terdapat perawi yang berdusta atau qarain(petunjuk) bahawa dia berdusta, maka sebenarnya Dha'if yang dimaksudkan ulama itu adalah bermaksud Maudhu' bukannya Dha'if Khafif atau Dha'if Syadid. 

Kerana itu ramai ulama menasihatkan, orang awam yang menjumpai satu hadith yang dinyatakan oleh ulama hadith sebagai Dha'if, dia masih tidak boleh beramal dengan hadith Dha'if tersebut secara sendiri-sendiri tanpa merujuk kepada para ulama hadith terlebih dahulu, kerana perkataan Dha'if oleh ulama itu boleh terdiri daripada 3 jenis Dha'if iaitu Dha'if Khafif, Dha'if Syadid atau Maudhu'. Hanya hadith Dha'if Khafif sahaja yang boleh dibuat amal dalam fadhail dan hanya ulama sahaja yang mengetahui sama ada hadith itu adalah Dha'if Khafif atau Dha'if Syadid atau Maudhu' (iaitu jenis Dha'if yang paling teruk). 

Maka berhati-hatilah, usah terpedaya dengan tipu daya si jahil yang membela hadith Palsu ini, usah biarkan kejahilannya mempengaruhi kita. Moga Allah menetapkan kita dalam hidayah sunnah Rasul dan KitabNya. Moga penjelasan ringkas ini bermanfaat untuk dijadikan panduan sesiapa yang membacanya. 
...
... Info Ilmiah daripada blog http://ansarul-hadis.blogspot.com/

Memboikot Produk Amerika dan Israel


Pertanyaan:
لا يخفى عليكم ما يتعرض له إخواننا الفلسطينيون في الأرض المقدسة من قتل واضطهاد من قبل العدو الصهيوني، ولا شك أن اليهود لم يمتلكوا ما امتلكوا من سلاح وعدة إلا بمؤازرة من الدول الكبرى وعلى رأسها أمريكا، والمسلم حينما يرى ما يتعرض له إخواننا لا يجد سبيلاً لنصرة إخوانه وخذلان أعدائهم إلا بالدعاء للمسلمين بالنصر والتمكين، وعلى الأعداء بالذلة والهزيمة. ويرى بعض الغيورون أنه ينبغي لنصرة المسلمين أن تقاطع منتجات إسرائيل وأمريكا؛ فهل يؤجر المسلم إذا قاطع تلك المنتجات بنية العداء للكافرين وإضعاف اقتصادهم؟ وما هو توجيهكم حفظكم الله؟
“Tidaklah samar bagi Anda penderitaan yang sedang dihadapi oleh saudara-saudara kita di Palestina berupa pembunuhan dan penganiayaan yang dilakukan musuh Zionis Israel. Dan tidak diragukan lagi bahwa orang-orang Yahudi tidaklah memiliki persenjataan dan peralatan kecuali dengan bantuan negara-negara besar (adidaya), terutama Amerika. Seorang muslim ketika melihat penderitaan yang dihadapi saudara-saudara kami (Palestina), maka tidak ada jalan lain yang didapatkan untuk menolong saudara-saudaranya dan mengalahkan musuh-musuh mereka, kecuali dengan berdoa kebaikan untuk kaum muslimin agar mereka memperoleh kemenangan dan ketetapan (dalam iman dan kesabaran). Dan juga berdoa agar musuh-musuh mereka mendapatkan kehinaan dan kekalahan. Dan sebagian orang yang mempunyai kecemburuan agama berpandangan bahwa hendaknya kita memboikot produk-produk Israel dan Amerika dalam rangka menolong kaum muslimin.(Pertanyaannya), apakah seorang muslim diberikan pahala apabila ia memboikot produk-produk tersebut dengan niat memusuhi orang-orang kafir dan melemahkan perekonomian mereka?. Apa arahan Anda dalam masalah ini ?”.
Asy-Syaikh ‘Abdullah bin ‘Abdirrahmaan Al-Jibriin rahimahullah menjawab:
يجب على المسلمين عموماً التعاون على البر والتقوى ومساعدة المسلمين في كل مكان؛ بما يكفل لهم ظهورهم وتمكينهم في البلاد وإظهارهم شعائر الدين وعملهم بتعاليم الإسلام وتطبيقه للأحكام الدينية وإقامة الحدود والعمل بتعاليم الدين، وبما يكون سبباً في نصرهم على القوم الكافرين من اليهود والنصارى، فيبذل جهده في جهاد أعداء الله بكل ما يستطيعه؛ فقد ورد في الحديث: "جاهِدُوا المُشْرِكِينَ بِأَمْوَالِكُم وَأَنْفُسِكُم وأَلْسِنَتِكُم"، فيجب على المسلمين مساعدة المجاهدين بكل ما يستطيعونه وبذل كل الإمكانيات التي يكون فيها تقوية للإسلام والمسلمين، كما يجب عليهم جهاد الكفار بما يستطيعونه من القدرة.
“Wajib bagi kaum muslimin secara umum saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, serta membantu mereka di setiap tempat; dengan segala sesuatu yang dapat memikul beban-beban mereka, meneguhkan eksistensi di negeri-negeri mereka, menampakkan syi’ar-syi’ar agama, mengamalkan ilmu-ilmu Islam, melaksanakan hukum-hukum agama, menegakkan huduud, serta mengamalkan ajaran agama. Dan dengan sesuatu yang menjadi sebab kemenangan mereka terhadap orang-orang kafir dari kalangan Yahudi dan Nashrani, maka hendaknya seseorang mencurahkan segala usahanya untuk berjihad melawan musuh-musuh Allah dengan segala kemampuannya. Dalam hadits disebutkan : ‘Berjihadlah melawan orang-orang kafir dengan harta, jiwa, dan lisan kalian[1]. Maka, wajib bagi kaum muslimin untuk membantu para mujahidin dengan segala kemampuan mereka serta mencurahkan segala upaya yang mungkin untuk menguatkan Islam dan kaum muslimin; sebagaimana hal itu di
wajibkan pula atas mereka untuk berjihad melawan orang-orang kafir sesuai kemampuan mereka.
وعليهم أيضاً أن يفعلوا كل ما فيه إضعاف للكفار أعداء الدين، فلا يستعملونهم كعمال لأجرة ككُتَّابٍ أو حُسَّابٍ أو مهندسين أو خدم بأي نوع من الخدمة التي فيها إقرار لهم وتمكين لهم بحيث يكتسحون أموال المؤمنين ويعادون بها المسلمين.
وهكذا أيضاً على المسلم أن يقاطع جميع الكفار بترك التعامل معهم وبترك شراء منتجاتهم؛ سواء كانت نافعة كالسيارات والملابس وغيرها، أو ضارة كالدخان بنية العداء للكفار وإضعاف قوتهم وترك ترويج بضائعهم، ففي ذلك إضعاف لاقتصادهم مما يكون سبباً في ذلهم وإهانتهم، والله أعلم
“Mereka juga wajib melakukan segala hal yang dapat melemahkan orang-orang kafir yang menjadi musuh agama. Maka, janganlah memperkerjakan mereka sebagai karyawan, seperti sekretaris, juru hitung, insinyur, atau pembantu dengan segala macam bantuan yang mengandung pengakuan dan meneguhkan eksistensi mereka, dimana mereka mengambil harta orang-orang mukmin dan kemudian (menggunakannya untuk) memusuhi kaum muslimin.
Begitu pula wajib bagi seorang muslim untuk memboikot semua orang kafir dengan cara tidak berinteraksi dengan mereka dan tidak membeli produk-produk mereka - sama saja, apakah produk tersebut bermanfaat seperti mobil, pakaian, dan yang lainnya; atau membahayakan seperi rokok. Hal itu dilakukan dengan niat memusuhi orang-orang kafir, melemahkan kekuatan mereka, dan agar produk-produk mereka tidak laku (di pasaran). Dalam hal yang demikian dapat melemahkan perekonomian mereka yang kemudian menjadi sebab kehinaan dan kerendahan mereka. Wallaahu a’lam”.
...sisipan daripada blog Abul Jauzaa...

Sunday, February 26, 2012

Suami Yang Penuh Sentuhan Kasih & Sayang


Ada 10 nasihat untuk suami dalam memahami hubungannya dengan isteri:

1. Bersikap tegas dan lemah lembut terhadap isteri

Betapapun seorang wanita itu mempunyai kemampuan dan kemahuan yang tinggi, memiliki kemahiran serta percaya terhadap diri sendiri namun pada hakikatnya, ia masih ingin mencari perlindungan dengan seorang lelaki. Jika keinginan mencari perlindungan itu datangnya dari wanita, namun selalulanya ia merahsiakannya. Seandainya hajatnya tercapai, ia mengharapkan layanan yang lemah lembut dan amat mengharapkan perlindungan dari lelaki yang bertanggungjawab. Sifat lemah lembut dan tegas ini harus dimiliki oleh lelaki kerana setiap isteri mengharapkan suaminya mampu menjadi pemimpin dalam rumahtangga yang dibina. Menjadi pemimpin bukan bermaksud menjadi "boss". Sifat tegas dan lemah lembut ini biarlah kena pada tempatnya.

2. Memberi pujian terhadap isteri

Peranan wanita sebagai ibu menyebabkan ia perlukan perlindungan daripada keyakinan. Hanya suami yang bijaksana dapat memberikan keyakinan kepada isterinya. Dengan cara memberikan penghargaan seperti pujian, hadiah ataupun ungkapan yang boleh menambahkan keyakinan dalam diri isteri. Jangan merasa hairan jika seorang wanita selalu bertanya kepada pasangannya, "Adakah engkau cinta padaku?" Pertanyaan ini bukan bermakna ia tidak percaya kepada pasangannya tetapi ia menginginkan keyakinan untuk dirinya. Oleh itu, suami usah jemu dengan ungkapan itu, malah berusahalah untuk mengerti hakikat seorang wanita.

3. Menentukan batas tanggungjawab

Islam telah mengatur tanggungjawab terhadap suami dan isteri. Suami berkewajipan mencari nafkah yang halal untuk kelurganya dan isteri pula berkewajipan melayan suami serta mengasuh anak-anak. Ini bukan bermakna tanggungjawab lain patut diabaikan, malah semua tanggungjawab lain seharusnya dipikul bersama mengikut keadaan masa dan tempat.

4. Menghindari kritikan terhadap isteri

Kritikan bukan satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah. Ia boleh dilakukan, namun biarlah dengan lembut dan bertempat. Jangan sesudah bernikah, suami merasa berhak berkasar, mengkritik dan menghina isteri sewenang-wenangnya kerana banyak kesannya pada isteri. Suami yang terlalu banyak mengkritik isteri akan meninggalkan kesan negatif terhadap isterinya iaitu:

Perasaan isteri menjadi tertekan akibat menahan marah

Menimbulkan pelbagai jenis penyakit fizikal akibat daripada perasaan kecewa dan tekanan batin

Isteri menjadi pemarah, pendiam, kadangkala hilang keinginan untuk bersama

Akibat selalu dikritik serta tidak dihargai, isteri akan kehilangan identiti dirinya sendiri

Untuk menyenangkan hati, isteri akan menyalahkan anak-anak

Jika perasaannya terlalu tertekan, mungkin ia inginkan perceraian

5. Memperhatikan sesuatu yang romantik

Suami seringkali kurang memperhatikan keperluan yang tidak begitu penting seperti ulang tahun isteri, perkahwinan dan sebagainya. Namun bagi wanita, hal sebegitu penting. Cinta bukan hanya berkaitan dengan perasaan tetapi juga berkaitan dengan aktiviti romantik yang mempunyai nilai yang bererti dalam diri wanita. Mungkin sesuatu yang tidak bererti pada lelaki namun ianya amat bernilai pada wanita. Oleh itu suami harus banyak mempelajari keperluan isteri dan tidak menganggap remeh terhadap kepentingan isteri.

6. Memahami isteri yang ingin selalu di samping suami

Setiap isteri selalu menginginkan serta merindukan untuk selalu bersama suaminya. Isteri selalu mengharapkan perhatian yang cukup dari suaminya. Kerana itu, suami yang baik akan berusaha meluangkan masa untuk bersama isterinya. Selalu bersama boleh meningkatkan kasih sayang.

7. Menjaga perasaan aman dalam kehidupan isteri

Suami yang bertanggungjawab akan selalu memberikan rasa aman dan tenteram terhadap perasaan isterinya, selalu berusaha menyelesaikan setiap masalah rumahtangga dengan secepat mungkin. Berusaha membantu menyelesaikan masalah isteri.

8. Memahami gelora jiwa isteri

Wanita lebih mudah mengalami perubahan emosi jika dibandingkan dengan lelaki. Jika suami dapat menerima hakikat perubahan emosi isterinya, maka isterinya pasti dapat menerima suaminya sebagai orang yang dapat membimbing hidupnya.

9. Membina kerjasama yang baik

Suami yang boleh diajak berbincang dan selalu bekerjasama dengan isterinya akan mampu mewujudkan keluarga bahagia.

10. Memenuhi keperluan peribadi

Tidak ada dua wanita di dunia ini yang sama, kerana masing-masing memiliki peribadi yang khusus. Wanita mempunyai sifat yang unik baik dari segi emosi mahupun keinginan. Suami yang bijaksana akan mudah memahami akan keperluan peribadi isterinya dan mampu melaksanakan tanggungjawabnya sesuai dengan kemampuan dirinya.


Dipetik daripada artikel Rumah Idaman Syurga Impian: Suami Teladan

Karya Asal: Mohd. Isa Selamat & Kasmuri SL. (1994).

Monday, February 20, 2012

Kekhuatiran Para Salaf


Abu Bakar Ash-Shiddiq ..

Beliau berkata, “Aku menginginkan diriku seperti sehelai rambut dibelah orang Mukmin.” Riwayat ini disebutkan oleh Imam Ahmad.

Diriwayatkan pula tentang Abu Bakar Ash-Shiddiq memegang lidahnya lalu berkata, “Inilah yang menyeretku ke tempat yang berbahaya. Lalu Abubakar menangis seraya melanjutkan: "Menangislah, kalau tidak menangis, pura-pura menangislah.” Lalu ia berdiri shalat. Ia seperti sebuah tiang: tak bergerak karena takut kepada Allah.


Saat membawa seekor burung, ia berkata “Tiada diburu dari seekor binatang buruan, dan tiada dipotong dari sebuah pohon kecuali hilang dengan tasbih." Ketika mendekati saat-saat kematian, la berkata kepada Aisyah, "Wahai puteriku, sesungguhnya aku terkena harta oran gorang Islam dengan pakaian ini dan susu ini serta budak ini. Maka, cepat-cepatlah pergi kepada Umar ibn Khathab." Umar manjawab, "Demi Allah, aku ingin sekiranya aku menjadi pohon ini, yang dimakan dan dipangkas daunnya." Qatadah berkata, "Telah sampai kepadaku kabar bahwa Abu Bakar berkata, 'Seandainya aku menjadi sayuran hijau dan aku dimakan binatang....'"


Umar ibn Khathab..

Demikian juga Umar ibn Khathab. Sahabat setia rasul ini telah membaca surat at-Thur. Ketika sampai pada ayat, “Sesungguhnya siksa Tuhanmu pasti terjadi", ia menangis tersedu-sedu hingga jatuh sakit dan banyak orang menengoknya. Umar berkata kepada puteranya saat menghadapi kematian, “Letakkanlah pipiku di atas tanah. Barangkali Allah menaruh belas kasih kepadaku." Lalu berkata lagi, Celakalah kalau Allah tidak mengampuni aku."

Bila berwirid di tengah malam dan melewati suatu ayat, anak Khathab ini merasa takut lalu tinggal di rumah berhari-hari. Pada wajahnya tampak ada dua garis hitam karena menangis. Demikian berdasar penuturan Ibnu Jauzi.

Ibnu Abbas berkata kepada Umar, “Allah menjadikan kota dan negeri-negeri di bawahmu, menjadikanmu menaklukkan negeri-negeri tersebut. Allah berbuat baik kepadamu.” Mendengar hiburan tersebut, Umar masih saja merasa cemas, “Aku menginginkan selamat, bukan pahala maupun dosa.”


Utsman ibn Affan..

Ketika berdiri di atas kuburan, Utsman lbn Affan menangis hingga basahlah jenggotnya. Seandainya berada di antara syurga dan neraka, aku tidak tahu yang mana diantara kedua tempat itu yang diperintahkan untukku. Kalaulah bisa, aku memilih menjadi abu sebelum aku tahu ke mana aku nanti."


Ali ibn Abu Thalib..

Inilah Ali ibn Abi Thalib dengan tangisan dan kekhuatirannya. Rasa takut yang ada padanya disebabkan dua hal, yaitu panjang angan dan hawa nafsu yang diperturutkan.

Sepupu Nabi ini merenungi akan hakikat. Ia berkata, "Panjang angan akan menjadikan seseorang lupa akan akhirat, sementara hawa nafsu yang diperturutkan akan menghalangi orang dari kebenaran. Sesungguhnya dunia ini telah pergi dan akhirat telah tiba. Setiap wanita yang mempunyai banyak anak, hendaknya menjadikan mereka anak-anak akhirat, dan janganlah menjadikan sebagai anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah hari amal dan bukan perhitungan. Sedangkan besok adalah hari perhitungan tanpa amal."


Abud Darda'..

Abu Darda' mengungkapkan risau hatinya, "Sesungguhnya yang paling aku takuti terhadap diriku pada Hari Kiamat adalah kalaukalau dikatakan kepadaku, 'Wahai Abu Darda', engkau telah banyak berilmu. Bagaimanakah engkau mengamalkan ilmumu?"


Dipetik daripada artikel Untaian Mutiara Hikmah - Vol 1



Sunday, February 19, 2012

Kisah Sebenar Syria Yang Disembunyikan Media




Kini masih lagi berlaku pergolakan negara di bumi Syams yang lebih dikenali dengan Syria setelah beberapa bulan kebangkitan bangsa arab terhadap kepimpinan negara mereka. terdahulu Mesir dan diikuti dengan Libya. Dunia kini kiranya dilanda berbagai konflik dalam dan juga luar dengan isu di Palestin yang telah berdekad masih belum diredakan kini masih lagi membabitkan isu negara-negara umat Islam. Di sini penulis ingin berkongsi dengan sahabat semaya berkaitan isu sebenar yang tidak akan kita peroleh daripada media2 masa kerana ianya hanay diketahui oleh penduduk dan juga orang yang melakukan kajian terperinci. Menjadi tanggungjwab sebagai umat Islam kita berkongsi apa jua perkara yang kita rasa wajar untuk kita umat Islam yang mengaku Ahlisunnah Waljammah dalam membantu saudara2 kita yang dizalimi setakat yang kita mampu..




Pelbagai spekulasi yang timbul berhubung isu yang berlaku di Syria. Tidak seperti kebangkitan rakyat yang berlaku di Tunisia, Mesir dan Libya yang menumbangkan Rejim Pemerintah di negara mereka, ternyata Rejim Assad lebih "LIAT". Seolah-olah beliau dan kepimpinannya dilindungi oleh 'Kuasa Besar'.


Apa yang aku ingin coretkan dalam artikel ini bukanlah mahu meributkan lagi spekulasi, cuma aku mahu berkongsi kepada kalian semua perilaku Si Rejim Assad yang namanya layak bersama Firaun, Namrud dan Qarun.


Syeikh Dr Khalid Hassan Al-Hindawi, pembantu khas Dr Yusuf al-Qardhawi, telah diamanahkan Ketua Ikatan Ulama Islam Antarabangsa itu untuk memberitahu berita dan hal sebenar yang berlaku di Syria. Beliau yang baru sahaja melawat Indonesia diminta oleh Dr Yusuf al-Qardhawi untuk ke Malaysia. Seperti mana revolusi yang sedang berlaku di Yaman dan Syria, beliau juga mengharapkan agar di Malaysia juga berlaku perubahan yang lebih baik khususnya dalam kalangan umat Islam.


Menurut beliau, revolusi bermula di Hama, kemudian merebak ke bandar-bandar lain seperti di Dar’aa, Hauran, Halab bahkan sehingga ia berlaku di 157 tempat di Syria menentang pemerintahan kejam Basyar Al-Assad.


Tambahnya, golongan zalim tidak berhenti mengaburkan kebenaran, tapi mereka gagal, seperti kata Ali r.a. "Pemerintah yang batil (zalim) itu hanya sementara tetapi pemerintah yang benar kekal selamanya.”


Kata-kata Ali r.a. bertepatan dengan firman Allah Subhanahu Wa Taala di dalam surah al-Israk ayat 81:
“Dan katakanlah: ”Telah datang kebenaran (Islam), dan hilang lenyaplah perkara yang salah (kufur dan syirik); sesungguhnya yang salah itu sememangnya satu perkara yang tetap lenyap."


Dr Khalid melihat kerajaan Syria pimpinan Basyar Al-Assad dan orang yang sepertinya sekarang berpolitik ala Firaun seperti mana yang dilakukan oleh pemerintah Tunisia, Mesir, Yaman, dan Libya. Mereka mencuri harta-harta rakyat dan memakannya dengan cara yang haram, memenjarakan rakyat sendiri, membunuh para ulama, melakukan pembunuhan beramai-ramai, merogol dan mencabul kehormatan wanita-wanita, menghalang perempuan beriman daripada memakai hijab serta menindas orang yang lemah seperti orang tua dan kanak-kanak.


Dan mereka ini tidak akan kekal seperti dalam surah ar-Ra’d ayat 17:
“Adapun buih itu maka akan hilang lenyaplah ia hanyut terbuang, manakala benda-benda yang berfaedah kepada manusia maka ia tetap tinggal di bumi. Demikianlah Allah menerangkan misal-misal perbandingan.”


Beliau menceritakan latar belakang sejarah Syria, yang merdeka daripada penjajahan Perancis pada 1945, dan telah diperintah oleh anak bangsa Syria sendiri sehingga zaman Hafez Al-Assad yang telah memerintah selama 32 tahun dan diikuti oleh anaknya, Basyar Al-Assad yang kini memerintah selama 11 tahun.


Syria telah menjadi negara yang diperintah oleh diktator. Syeikh Khalid menceritakan tentang konflik berdarah di Hama pada tahun 1982 yang berlaku selama 27 hari, mengorbankan hampir 46,000 ribu penduduk Hama yang merupakan penganut Ahlus Sunnah Wal Jamaah (ASWJ).


Komposisi rakyat Syria: 6% darinya adalah Syiah Alawiyah, 10% beragama Kristian dan 84% Muslim ASWJ. Iran mempertahankan tindakan ganas rejim Hafez dan Basyar yang membunuh rakyatnya sendiri, begitu juga Hizbullah di Lubnan yang menyokong tindakan Hafez yang merupakan Syiah Alawiyah. Beliau seterusnya menyebut sifat-sifat Syiah yang begitu membenci ASWJ, menghina Khulafa Ar-Rasyidin dan isteri-isteri Rasulullah s.a.w. Sehingga hari ini Iran dan Hizbullah di Lubnan yang berfahaman Syiah masih menyokong rejim Basyar di Syria.


“Oleh yang demikian, menjadi tanggungjawab kita untuk membela darah pemuda, pemudi dan huffaz. Kita kena sokong revolusi di Syria, kena tunjukkan keberanian kita menentang rejim zalim ini.


“Mereka membenci ASWJ, dan Hizbullah di Lubnan juga menyokong mereka. Jadi kita perlu menyokong saudara kita di Syria. Sekiranya Hizbullah berani menyokong Basyar ini, kenapa kita tidak berani menyokong golongan yang mempelopori revolusi ini?” tegasnya.


Fakta kekejaman rejim Basyar terhadap revolusi di Syria sekarang menunjukkan kematian 8,500 orang penyokong revolusi, 39,000 orang cedera, sementara 19 doktor serta 40 orang pesakit sebuah hospital di Doma dibunuh dan 180,000 tahanan dalam penjara diseksa yang mana 413 orang darinya mati dalam tahanan.


Dalam tempoh lapan bulan, telah berlaku revolusi siang dan malam, rakyat menghadapi senjata berat dan kereta kebal hingga rumah dan masjid dirobohkankan, wanita dibawa ke tempat yang tidak diketahui, malah ada wanita yang diperkosa di hadapan suami mereka sambil diikat.


Menurut Syeikh Khalid lagi, seorang remaja perempuan di Homs, bernama Zainab Al-Husni, 23 tahun, ditangkap dan ingin diperkosa tetapi beliau melawan. Akhirnya beliau dipotong empat dan dihantar kepada keluarganya. Ratusan kanak-kanak turut dibunuh hingga ada yang dipotong-potong.


Beliau menegaskan, ”Apakah kita perlu berdiam diri? Bagaimana kita harus bersabar di atas taghut yang kejam ini!“


Rejim Basyar juga telah memaksa kakitangan kerajaan untuk keluar berdemonstrasi menyokong kerajaan untuk mengaburkan fakta dan memberitahu dunia bahawa rakyat masih menyokong mereka. Kakitangan yang tidak menyokong kerajaan akan hilang pekerjaan mereka.
Katanya, pejuang yang terlibat dalam revolusi akan bersiap, berwuduk dan mandi dengan wangian kerana mereka bersedia untuk mati syahid. Beliau menganggarkan 95% rakyat Syria menentang rejim itu walaupun mereka ditakut-takutkan dan diugut sekiranya turun menyertai revolusi.


Jelasnya, ada maklumat yang silap difahami oleh bukan negara Arab yang menyangka kononnya rejim Basyar sedang menyerang Israel sedangkan mereka tidak pernah menyentuh Israel, tetapi mereka membunuh rakyat mereka sendiri. Malah kapal terbang Israel boleh berada di atas istana Presiden tanpa diambil sebarang tindakan.


“Selama 43 tahun Bukit Golan diduduki oleh Israel tetapi regim Hafez Al-Assad dan ayahnya tidak pernah membunuh walau seorang pun Yahudi, tetapi mereka telah membunuh ribuan penduduk Hama yang terletak hanya enam kilometer dari Bukit Golan.”


“Maka di mana buktinya bahawa rejim yang kejam ini menunjukkan permusuhan ke atas Israel?” tanya beliau.


Beliau seterusnya menegaskan bahawa terdapat perjanjian rahsia antara Syria dan Israel. Basyar merupakan al-Assad (singa) kepada rakyat mereka tetapi penakut dengan Israel.


Kekejaman rejim Basyar terserlah sehingga jika ada tentera rejim yang tidak mahu menembak ASWJ, mereka akan dipenjarakan dan dibunuh. Keadaan ini menyebabkan lebih 30,000 tentera Syria berpaling tadah meninggalkan rejim.


Beliau seterusnya menyatakan fatwa Rabitah Ulama Syria oleh Dr Ali As-Sobuni bahawa sekiranya tentera menyerang rumah penduduk, mereka hendaklah melawan walau dengan sebilah pisau, dan mereka dihukumkan syahid sekiranya terbunuh berdalilkan hadis berikut:
“Barangsiapa terbunuh mempertahankan hartanya, maka dia syahid; barangsiapa terbunuh mempertahankan ahli keluarganya, maka dia syahid; atau mempertahankan agamanya, maka dia syahid ”(HR Abu Daud, An-Nasaie dan Tirmizi, disahihkan oleh Al-Albani dan Ahmad dengan sanad yang Sahih).


Sebanyak 18 negara Liga Arab telah bersetuju untuk mengenakan sekatan politik dan ekonomi ke atas Syria sehingga rejim Syria menghentikan kekejaman ke atas rakyatnya. Begitu juga, negara-negara Persidangan Negara-negara Islam (OIC) turut memulau Syria.


Revolusi di Syria bersangkut-paut dengan tiga sebab utama iaitu penindasan rakyat lebih 40 tahun, kebangkitan rakyat di negara-negara Arab lain dan kemuncaknya adalah insiden 20 remaja menconteng dinding dengan menulis “RAKYAT MAHU JATUHKAN KERAJAAN”. Remaja-remaja itu ditangkap, diseksa, dicabut kuku, tangan dan kaki, hingga seorang daripadanya meninggal dunia.

Apabila ibu bapa kanak kanak itu datang untuk membebaskan anak-anak mereka dari penjara, ketua polis penjara mengatakan kepada mereka:
"Kamu balik sahajalah, lupakan anak anak-anak itu dan anggaplah mereka telah tiada..., jika kamu hendak anak-anak lagi berikan kami isteri-isteri kamu (agar kami rogol), hasil daripada itulah anak-anak kamu.”


Dari situlah bermulanya demonstrasi yang semakin hari bertambah momentumnya dari hanya ratusan ribu hingga pada hari ini 3 juta demonstran telah mengadakan tunjuk perasaan di 157 bandar seluruh Syria mendesak Basyar berundur.


Syeikh Khalid turut menjelaskan tentang pendirian Dr Sa’id Ramadhan al-Buti dalam politik Syria. Menurutnya, Dr Sa’id adalah antara lima orang ulama yang menyokong rejim berbanding 95% ulama yang menentang. Beliau menyifatkan Dr Sa’id sebagai ulama yang 'berilmu' tetapi kurang tajam dalam perspektif politik.


“Tidak hairanlah para pemuda di sana membakar buku-buku karangan beliau. Ramai lagi ulama lain yang menulis buku sirah yang amilin. Jadikanlah ulama-ulama amilin sebagai rujukan,” katanya.


Akhirnya, beliau menyeru umat Islam membantu rakyat Syria, menyeru peranan mufakkir, duat, asatizah untuk mengetengahkan dan sentiasa prihatin tentang isu di Syria, menceritakan kepada masyarakat tentang kezaliman dan apa yang berlaku di Syria.


Beliau turut menyarankan kepada para wanita yang solehah, untuk menceritakan kekejaman yang berlaku kepada saudara perempuan mereka di Syria dan berdoa untuk mereka.


“Hendaklah kamu berdoa untuk saudara-saudara kamu di Syria dengan ikhlas, siang dan malam supaya Allah membantu mereka dan membebaskan mereka daripada kezaliman pemerintah mereka.”



Sumber: SiasahKini





Sunday, February 12, 2012

Permata Hati Ummi dan Abi...


Setelah beberapa bulan tidak mengemas kini langsung laman blog yang boleh diistilahkan sudah bersawang hamper dibuatnya. Cuma dalam ketika itu penulis lebih banyak membaca blog2 sahabat2 dan juga blog2 yang memaparkan isu2 semasa Negara sahaja. Dari isu kecil sehingga isu2 yang besar. Penulis tidak bermaksud untuk merungkai apa2 isu yang telah berlaku tetapi sebagai anak muda masa kini apa2 jua sumber berita boleh diperolehi dalam internet untuk mengetahui akan isu yang sebenar kerana kadang kala isu sebenar tidak akan dipaparkan dalam media masa umum.


Kembali kepada kehidupan diri penulis kini. Alhamdulillah, setelah hampir 3 bulan mengendalikan sebuah projek besar yang menyebabkan diri penulis dikehendaki pulang lewat keran bekerja lebih masa sedikit daripada biasa kerana bebiasaan akan pulang setelah solat isyak ke atas. Sehinggakan ibu penulis kadang-kadang mengomel akan kerja yang dilakukan kerana kerap pulang lewat dan bukannya boleh di claim untuk OT dan sebagainya. Jenuh juga nak jelaskan dan syukur zaujah memahami akan kerjaya zaujannya.


Sememangnya daripada awal kehamilan penulis dan zaujah sudah bersetuju untuk memilih Pusat Rawatan Islam Az-Zahrah kerana syarikat tempat penulis bekerja memperuntukkan juga untuk kemudahan pekerja bagi kelahiran setiap orang anak dengan peruntukan tertentu. Walaupun ketika itu sebagai staf kerajaan zaujah penulis juga memperolehi kemudahan bersalin secara percuma di hospital kerajaan tetapi asbab kemudahan yang diperuntukkan oleh syarikat penulis keputusan diambil untuk perkhidmatan swasta.


Pada 26hb Disember 2011 yang lepas Alhamdulillah zaujah penulis telah melahirkan seorang bayi lelaki pada pukul 0329 di Pusat Rawatan Islam Az-Zahrah, Bangi. Bayi lelaki yang seberat 3.28kg telah selamat dilahirkan melalui pembedahan Caesar kerana walaupun telah diberi tempoh pemerhatian doctor mendapati degupan jaunting bayi semakin perlahan berbanding biasa dan di syaki ada kaitan dengan tali pusat bayi yang mungkin terbelit di leher atau dada bayi. Jadi untuk keselamatan bayi doctor mencadangkan agar diberi kebenaran untuk dilakukan pembedahan. Tidak sampai 15 minit zaujah penulis di bawa masuk ke bilik pembedahan penulis yang ketika itu berada di surau diberitahu oleh bapa mertua yang sudah kedengaran bunyi tangisan bayi.


Dengan lafaz kesyukuran Alhamdulillah penulis diberitahu bahawa zaujah penulis telah selamat. Keadaan zaujah dan bayi diberitahu dalam keadaan baik. Kini penulis telah bergelar bapa. Sekejap sahaja masa berlalu daripada status suami dan seterusnya bapa. Apabila jururawat yang bertugas keluar dan meminta penulis merangkap bapa bayi masuk untuk melakukan azan dan iqamat di telinga bayi. Walaupun mengikut sedikit kajian berkaitan dengan isu azan dan iqamat bayi ini sememangnya tiada sebarang hadith sahih berkaitan perkara ini tetapi ianya lebih kepada hadith2 yang berkedudukan yang dhaif mengikut pada muhadiithin. Tetapi untuk pengamalan mungkin dibenarkan walaupun kedudukan sesuatu hadith itu dhaif. Panjang sekiranya nak diperbahaskan isu ini. Mungkin di kesempatan yang lain penulis akan sisipkan juga artikel berkaitan isu ini, insyaAllah.


Berita gembira ini dikongsi bersama teman2 dan juga sedara mara yang penulis maklumkan melalui sms. Ucapan tahniah daripada semua disampaikan juga untuk penulis sekeluarga. Ada yang berada di kawasan ini dating menziarahi zaujah di hospital. Setelah 3 hari akhirnya bayi dan juga zaujah penulis dibenarkan untuk pulang ke rumah. Kemudian apabila jururawat klinik daerah dating untuk melakukan check up mendapati bayi mengidap penyakit kuning dan dikehendaki melakukan rawatan susulan di hospital kerajaan. Apabila dilakukan didapati bacaan kuning agak tinggi hamper 290 indeks bacaan. Tetapi masih belum ditahan di wad kerana bacaan minimum perlu 315 baru akan ditahan di wad hospital kerajaan. Manakala tok serta tokwan juga merangkap menerima cucu yang pertama menjadi lebih kerisauan apabila dimaklumkan sekiranya di Hospital Az-Zahrah bayi akan disarankan ditahan di wad. Jadi terpaksa penulis putuskan akan dibawa juga bayi dan zaujah kembali ke hospital untuk rawatan.


Setelah hampir 4 malam barulah bayi dan si ibu dibenarkan pulang tetapi perlu untuk rawatan seterusnya kelak. Berbagai cara dan petua juga dibuat untuk kurangkan kekuningan bayi yang penulis peroleh daripada teman2 dan sedara mara seperti mandikan dengan daun inai dan daun kucai, jemur akan bayi di waktu pagi, beri minum akan susu kambing dan tukar kepada susu formula. Apapun antara asbab utama yang melambatkan proses penurunan kuning bayi apa yg diberitakan oleh doctor adalah disebabkan bayi sepenuhnya diberikan susu ibu tanpa dicampur dengan susu formula. Mungkin juga di awal penyusuan kekurangan susu ibu yang dibekalkan oleh si ibu berbanding sekiranya si bayi diberi sepenuhnya susu formula. Inilah antara cabaran buat ibu2 muda untuk terus memberikan susu badan untuk bayi dan sememangnya psikologi si ibu perlu tinggi kerana ada ketika seperti kekurangan susu dilekuarkan oleh badan. Dalam konteks ini pada awal lagi penulis dan zaujah bercadang untuk memeberi sepenuhnya susu badan tanpa dicampur dengan susu formula sehingga bayi berusia 2 tahun nanti sepertimana yang disarankan, InsyaAllah. Hari ke tujuh kelahiran, bayi yang dilahirkan akhirnya dinamakan Ahmad Huzaifah secara formal dan dilakukan pencukuran rambut sepenuhnya oleh tok wan. Cumanya urusan aqiqah belum dibuat memandangkan beberapa aspek lain yang membolehkan agar dibuat kelak InsyaAllah. Penulis bersyukur dengan anugerah Allah kerana dengan kehadiran mentua banyak membantu urusan zaujah dan juga cucu mereka di sini sepanjang ketiadaan penulis di rumah kerana bekerja.


Kini si ibu dan bayi berada di kampung penulis untuk zaujah penulis menghabiskan tempoh berpantang setelah dihantar pulang pada cuti hari raya cina yang lepas. Dalam masa yang sama kaum keluarga di kampung halaman pula dapat jumpa akan ahli keluarga mereka yang baru. Penulis sempat hanya 3 hari di kampung halaman sebelum bertolak pulang ke ibu kota untuk urusan kerja. Almaklum lah bekerja dengan orang selaku makan gaji kan. Kerinduan di hati apada awalnya akan terasa apabila pulang dari kerja tanpa sambutan daripada zaujah mahupun dapat melihat buah hati pengiran jantung yang sorang tu kan. Apapun doa tetap selelu dititipkan buat semua lebih2 lagi untuk kaum keluarga di kampung, insyaAllah.


"Alhamdulillah, syukur dengan nikmat kurniaan Allah buat diriku sekeluarga.. Semoga dengan kelahiran cahaya mata merangkap penyeri dalam setiap rumahtangga bakal membekalkan saham buat diriku sekeluarga untk bekalan di akhirat kelak dan yang lebih penting menjadi anak yg soleh serta dapat memperjuangkan agama Allah di muka bumi ini nanti, insyaAllah.. Ya Allah, faqefkan dan fahamkan dirinya dengan agamamu sepertimana pemahaman yg dibawa oleh kekasihMu Nabi Muhammad saw serta para salafussoleh yg telah mendahului kami..amin....."


“Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku dari sisiMu zuriat keturunan yang baik; sesungguhnya Engkau sentiasa Mendengar (menerima) do’a permohonan”.( Surah Ali’ Imran: 38 )

“Wahai Tuhanku! Jadikanlah daku orang yang mendirikan sembahyang dan demikianlah juga zuriat keturunanku. Wahai Tuhan kami, perkenankanlah doa permohonanku.” (Surah Ibrahim: 40)

“Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Surah Al-furqan: 74)